Polihidro Farm, Komunitas Hidroponik Untuk Edukasi Pertanian Modern

Polihidrofarm adalah sebuah komunitas yang bergerak di bidang hidroponik dan kunjungan edukasi yang dikelola oleh mahasiswa program studi hortikultura Politeknik Negeri Lampung guna meningkatkan kecerdasan masyarakat akan pertanian modern. Polihidrofarm dibentuk di Politeknik Negeri Lampung pada 7 Februari 2017.

Awalnya, polihidro farm terbentuk dari forum kecil oleh 2 orang mahasiswa dan 1 orang dosen polinela. Rizka Novi Sesanti, dosen muda kelahiran palembang ini memiliki keinginan untuk mengembangkan hidroponik sayuran maupun buah menjadi salah satu agrowisata dan edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, latar belakang terbentuknya polihidro farm atas dasar ide untuk memanfaatkan greenhouse yang dimiliki politeknik negeri lampung. Greenhouse digunakan hanya saat kegiatan praktikum mata kuliah hidroponik, setelah praktikum selesai greenhouse tersebut terbengkalai dan tidak dirawat lagi. Sehingga mahasiswamahasiswa program studi hortikultura memaksimalkan greenhouse tersebut supaya berproduksi secara kontinu untuk memenuhi kebutuhan sayur dan buah khususnya wilayah kota bandar lampung.

Pada tahun 2017, anggota polihidrofarm bertambah menjadi 12 orang yang diambil dari mahasiswa yang sedang melaksanakan Proyek Mandiri (PM) dengan topik hidroponik. Kemudian, pada tahun 2018 diadakanannya re organisasi anggota polihidro farm. “Anak Greenhouse” atau sebutan akrabnya dari anggota polihidro farm saat ini berjumlah 27 orang yang diambil dari mahasiswa semester 1 dan semester 3 baik program DIII maupun DIV. Anak Greenhouse merupakan sekumpulan mahasiswa yang mengelola segala aktivitas atau kegiatan yang ada di dalam greenhouse polihidro farm, baik itu kegiatan budidaya, kunjungan edukasi maupun pelatihan. Anak greenhouse mimiliki slogan “Modern and Educated Farmer” (Moderen dan Petani yang Berpendidikan).

Polihidro farm memiliki satu unit greenhouse buah melon dan satu unit greenhouse sayuran yang rutin berproduksi. Teknik budidaya hidroponik yang digunakan polihidro farm yaitu Nutrient Film Technique (NFT) dan Drip Irrigation. Jenis tanaman yang dikembangkan pada kedua teknik tersebut adalah sayuran daun seperti (pakcoy, kangkung, bayam merah, bayam hijau, pagoda, caisim, daun mint, selada hijau dan selada merah) dan tanaman melon. Produk yang siap panen biasanya dipasarkan door to door atau menawarkan secara langsung kepada masyarakat sekitar, dan mempromosikan melalui sosial media. Namun, saat ini polihidrofarm telah menandatangani kerja sama dengan penyuplai sayuran ke pasar modern yang merupakan alumni Polinela sehingga produk sayuran polihidrofarm sudah bisa ditemukan di kafe dan pasar modern seperti Chandra, Transmart, dan Robinson yang ada di daerah Lampung.

Selain untuk kegiatan produksi, sayuran dan melon polihidrofarm juga ditujukan untuk kunjungan edukasi melalui kunjungan dan pelatihan hidroponik. Sampai saat ini polihidro telah mengadakan 20 kunjungan edukasi dari berbagai tingkat sekolah mulai taman kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Polihidro Farm dikatakan berhasil mengemas paket wisata yang edukatif walaupun baru dirintis dari tahun 2017.

Saat musim tanam melon, tidak sedikit orang yang mengunjungi greenhouse melon milik polihidro farm ini. Pada umur 50 hari setelah tanam, kondisi melon menunjukkan pertumbuhan vegetatif yang baik, tinggi tanaman hingga dua meter yang dililit pada ajir menampilkan visual yang bagus untuk background foto. Sehingga banyak orang yang datang tidak sekedar melihat perkembangan melon saja melainkan berfoto ria di dalam greenhouse ini.

Dalam perkembangannya, Polihidro Farm telah banyak terekspos di beberapa media masa seperti koran Radar Lampung, hingga promosi bertajuk hunting “Open gate greenhouse” yang direpost oleh akun instagram terhits se-lampung. Polihidrofarm baru berumur 1 tahun, Rizka NS (selaku pendiri polihidrofarm) menemukan beberapa masalah yang terkadang menghambat jalannya kegiatan polihidrofarm seperti jadwal kuliah yang padat. Namun, dosen muda ini menemukan solusi dalam memecahkan masalah tersebut dengan membuat jadwal piket berdasarkan jadwal kuliah mahasiswa. Ditambah kalau ada libur panjang, biasanya anak-anak greenhouse pulang ke kampung halamannya. Sebagian besar mahasiswa polinela memang bukan masyarakat asli kota, melainkan berasal dari kabupaten bahkan provinsi.

22 Juni 2017, Polihidro Farm menambah kapasitas produksi melon dengan membangun satu unit greenhouse yang dapat digunakan sebagai tempat praktikum mahasiswa dan produksi melon hidroponik. Rencananya greenhouse tersebut mulai beroperasi di tahun 2018.

Pada tahun 2018 ini, polihidro farm memperluas pasarnya dengan melakukan “Polihidro Farm goes to school”. Polihidro farm goes to school merupakan kegiatan kunjungan ke sekolah mulai dari taman kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka memperkenalkan Polihidro Farm ke masyarakat tentang pertanian yang modern.

“Jika belum bisa melakukan hal besar, maka mulailah dari hal-hal kecil, kemudian ajak orang di sekitarmu untuk melakukannya bersama, maka lambat laun hasilnya akan besar juga”, tutur Rizka Novi Sesanti dengan penuh semangat. Ia berharap langkah kecil dan sederhana melalui Polihidro Farm mampu memberikan pemahaman mengenai pertanian modern untuk masyarakat lebih luas.

Penulis:

Kridcsada nusantara jaya
Pindo anom agustino
Susi alfiyah
Rizky norfatria ardy
Nurul khotimah
Saeful rahman
Tanti mentari rahmawati
Linda susilawati

 

Editor:

Andhika Mahardika