Mimpitani: Mimpi Lebih untuk Petani

Bertani tak selalu harus mencangkul setiap awal musim tanam tiba, tak juga di lahan yang luas. Mimpitani membuktikannya. Taufik Setyo Purnomo atau yang akrab disapa Taufik ini merintis usaha yang bernama Mimpitani di kontrakan seluas 2 x 1,5 m2 dengan budidaya sayuran yang siap dipanen pada usia belia atau biasa disebut microgreen. Memilih Kota Pendidikan, tepatnya di Jl. Weling, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Taufik mendirikan Mimpitani  November 2016 silam.

Awalnya, Taufik tertarik di bidang pertanian sejak menjadi mahasiswa akhir di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Walaupun bukan dari latar belakang pertanian, Taufik tak pernah berkecil hati. Semangat dan rasa ingin tahunya selalu meningkat setiap kali membaca jurnal pertanian luar negeri terutama mengenai pegembangan pertanian organik. Salah satu buku yang sangat menginspirasi Taufik hingga sekarang adalah Organic Gardening: The Natural No-dig Way karangan Charles Dowding dan One-Straw Revolution karangan Masanobu Fukuoka.

Langkah pemuda kelahiran Madiun tahun 1992 ini, semakin mantap ketika mulai magang bersama PT iGrow Resources Indonesia. Bersama PT iGrow Resources Indonesia, Taufik mulai mengenal konsep urban farming dan microgreen. Setelah menyelesaikan magang di PT iGrow Resources Indonesia , Taufik mulai melihat pasar potensial microgreen terutama di Yogyakarta sehingga semakin memacu semangat Taufik untuk terus belajar. Bahkan Taufik menfokuskan diri melakukan riset selama dua bulan berturut-turut di tahun 2016 dengan memakan biaya sebesar 6 juta rupiah sehingga akhirnya menemukan fomula produk unggulan Mimpitani yaitu microgreen sekaligus mendirikan Mimpitani pada waktu itu.

Seiring berjalannya waktu, melihat kebutuhan dari pelanggan Mimpitani mencoba berinovasi dengan produk lain. Tepatnya pada tahun 2017, Mimpitani memulai langkahnya berbagi ilmu bersama petani mengenai budidaya sayuran dan buah organik. Sayangnya, dalam bermitra Taufik pernah mengalami kerugian hingga puluhan juta karena kurang amanahnya mitra. Namun, dengan keluarga yang selalu menguatkan Taufik, membuat ia tetap kuat. Bahkan bukan saja tidak jera untuk bermitra dengan petani, Taufik juga berbagi dan berdiskusi mengenai cara budidaya sayuran dan buah organik.

“Kalau ditanya apakah saya merasa ingin menyerah ketika hal-hal buruk menimpa, saya akan jawab tidak. Passion saya di pertanian, saya merasa hidup ketika bisa mewujudkan mimpi-mimpi petani.  Selain itu bagi saya, bukan hanya sekedar menjual produk pertanian semata tetapi lebih mengutamakan membangun hubungan baik dengan pelanggan. Pelanggan saya sudah seperti sahabat saya. Mereka jadi rekan ngobrol saya dan berbagi semangat”, terang Taufik yang memilik hobi membaca tersebut.

Taufik menggunakan modal sebesar 6 juta pada saat memulai usaha. Semua kegiatan dilakukan oleh Taufik seorang diri mulai dari budidaya hingga menawarkan serta mengantarkan barang. Namun sekarang dengan semakin berkembangnya Mimpitani bahkan dapat meraup penghasilan hingga 40juta/tahun, Taufik mulai dibantu oleh seorang teman bernama Arfan dalam pengantaran produk Mimpitani. Kemudian juga mulai menjalin kemitraan dengan petani mitra budidaya microgreen di Yogyakakarta, petani mitra di Temanggung, Jawa Tengah, serta petani di Plaosan, Magetan, Jawa Timur dengan sistem bagi hasil.

“Dengan adanya Mimpitani, saya ingin memberikan mimpi lebih untuk petani dimulai dari membenahi komoditas yang ditanaman hingga sistem budidaya. Tentang bertani tanpa harus mencangkul setiap musim tanam tiba, menyarankan untuk beralih kepada sistem rotasi yang lebih ramah lingkungan, juga selaras dengan alam tanpa menggunakan pestisida kimia. Dengan begitu petani akan memiliki produk yang bekualitas dan berdaya saing sehingga dapat menciptakan pasar dan harganya sendiri seperti yang dilakukan oleh para petani mitra kami  yang telah mengikuti cara budidaya yang diajarkan oleh Mimpitani,” tutur Taufik.

Mimpitani memiliki pusat pemasaran di Yogyakarta dengan menyediakan berbagai produk microgreen seperti: microgreen sawi, microgreen selada, microgreen kubis merah, microgreen alfalfa, microgreen red radish, microgreen kacang kapri, dan microgreen bayam merah. Selanjutnya bagi penggemar sayur organik, Mimpitani menyediakan: selada iceberg, kacang kapri, beetroot, dan kubis merah. Untuk buah organik Mimpitani memiliki alpukat kendil. Dari semua produk Mimpitani yang menjadi kesukaan pelanggan adalah varian microgreen, selada iceberg dan alpukat kendil.

Seluruh produk Mimpitani dapat dijumpai di All Fresh Jakarta, Indoguna Meat Shop & Grocery Yogyakarta atau dapat merasakan hasil masakan menggunakan produk Mimpitani di hotel bintang empat dan lima serta restoran bertema western serta mediteranian di wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Namun, untuk yang berada di luar Yogyakarta dapat menjumpai produk Mimpitani melalui platform tanihub.com.

“Kalau ditanya hal unik yang dimiliki Mimpitani atau cara untuk mempromosikan Mimpitani, maka saya akan selalu menjawab bahwa kami tidak hanya menjual produk tetapi kami menjalin hubungan dengan pelanggan kami. Bagi kami yang berada di Mimpitani, berbagi cerita bersama orang-orang disekitar adalah hal yang paling membahagiakan,” papar Taufik.

Kini Mimpitani sudah semakin berkembang dan sudah dikenal oleh pecinta western food di Yogyakarta dan sekitarnya. “Harapan saya dengan adanya Mimpitani dapat mengajak  generasi muda untuk terjun di bidang pertanian. Sesuai dengan namanya, ‘Mimpitani’ maka saya berharap dapat mengubah cara pandang generasi muda tentang pertanian konvensional menjadi pertanian yang ramah lingkungan namun tetap menguntungkan. Kunci yang harus dipegang oleh generasi muda bawasanya bertani bukan hanya sekedar tani tetapi menjadi petani sesungguhnya yang selalu berinovasi, selalu berani menembus pasar baru, tidak bergantung pada harga dan yang terpenting harus selaras dengan alam”, pesan dari Taufik (Kumala dan Leana).