Berkenalan dengan Jojo Petani Belimbing

Memiliki tempat tinggal di desa tentu sangat nyaman dan membuat penghuninya betah berlama-lama tinggal di rumah. Apalagi jika memiliki pekerjaan dan ladang penghasilan yang didapat hanya dengan menjalani rutinitas di rumah. Berawal dari hobi berkebun yang menyenangkan, pemuda bernama Septri Sugiharta ini memulai usaha pertaniannya.

Pemuda kelahiran 4 September 1986 ini mengawali perjalanan bisnisnya dengan berdagang lanting, beras, membuat tali planterbag, budidaya jamur tiram, dan yang terakhir berkebun belimbing di pekarangan rumahnya.

Awalnya, Septri mencoba usaha berkebun bunga tetapi tidak bisa melakukan pemasaran hasil bunganya. Ia pun beralih melakukan budidaya  jamur tiram yang sebenarnya memberikan hasil yang baik, namun penjualan tergantung pada tengkulak. Hal ini membuat harga pasarnya menjadi hancur. Setelah melakoni beberapa usaha yang dirasa kurang menguntungkan, akhirnya ia memilih untuk menjajal usaha buah belimbing dengan sistem budidaya semi organik.

Bisnis buah belimbing inilah yang cukup lama ia tekuni dan bertahan hingga saat ini. Sejak Maret 2013, Jojo, panggilan akrabnya telah membudidayakan Buah Belimbing Bangkok Merah di pekarangan rumahnya yang beralamat di Dusun Beteng, Margoagung, Seyegan, Sleman. Lahan tanah yang terbatas mampu ia manfaatkan untuk menanam bibit Buah Belimbing Bangkok Merah. Dengan mengadopsi teknik Penanaman dari Taiwan, yakni secara UHT (jarak dekat 3x2m tinggi 1,5m) didapat hasil yang maksimal baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dengan teknik ini membuat kualitas Buah Belimbing Bangkok Merah milik Jojo menjadi lebih baik dibandingkan belimbing-belimbing di pasaran, bahkan belimbing di supermarket. Jika ditinjau dari rasanya, Buah Belimbing Bangkok Merah Jojo ini memiliki rasa yang lebih manis. Ukurannya juga relatif lebih besar dibanding belimbing pada umumnya.

Bibit yang dikembangkan oleh Jojo merupakan bibit hasil pengembangbiakannya sendiri. Ia juga menciptakan pupuk organik untuk pohon belimbing yang terus Ia teliti setiap hari. Soal pasar, Jojo menciptakan pasarnya sendiri dan memperkenalkan belimbing produknya melalui media sosial terutama Facebook dan Instagram, disamping melalui pemasaran secara langsung. Menurutnya, media sosial merupakan media yang sangat efektif dan sangat membantu untuk pemasaran produknya. Berdasarkan penuturannya, Jojo juga kerap menemui konsumennya secara langsung sehingga ia dapat mengetahui keinginan dari konsumennya.

“Kami ciptakan pasar sendiri melalui media sosial, tetapi kami juga bisa bertemu langsung dengan konsumen jadi kami sangat tahu keinginan konsumen”, jelas Jojo.

“Mempelajari secara keseluruhan dari berkebun, menghasilkan produk yang berkualitas, menentukan harga, dan tentu saja dapat berkomunikasi secara langsung dengan konsumen merupakan hal yang sangat menyenangkan”, tambahnya.

Buah belimbing hasil panennya tak hanya ia pasarkan secara online tapi juga offline. Jojo mendistribusikannya ke instansi-instansi perkantoran salah satunya di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Namun, tak jarang konsumen berkunjung langsung ke kebunnya untuk sekedar melihat dan memetik secara langsung buah belimbing miliknya. Sasaran pasar yang dibidik Jojo adalah  kalangan menengah keatas sehingga mereka lebih menghargai kualitas dan mau mengikuti harga yang dipatok walaupun relatif lebih mahal namun tidak menjadi masalah.

Bisnisnya ini mengalami perkembangan yang sangat bagus dimana konsumennya terus meningkat dan permintaan pasar yang sangat banyak. Ketersediaan produk yang terbatas membuatnya mampu menaikkan harga buah panenannya tersebut. Harga pasarannya ditentukan sendiri oleh Jojo dari tahun ke tahun dimulai dari Rp 13.000,00­- per kg pada tahun 2013, hingga saat ini Februari 2018 mencapai Rp 25.000,00- per kg yang berisi tiga hingga lima buah per kg-nya. Harga yang ia patok lebih mahal dari harga belimbing supermarket dan mall, namun tidak menjadikan konsumennya berkurang karena kualitas belimbingnya yang unggul.

Jojo mengaku sangat puas dengan hasil Buah Belimbing Bangkok Merah panenannya. Meski sudah bisa dibilang sukses dengan bisnis belimbingnya, saat ini Jojo masih ingin tetap fokus untuk mengembangkan buah belimbingnya, dan dalam waktu dekat akan mengembangkan buah alpukat secara besar-besaran untuk melebarkan sayap bisnisnya.

 

Penulis :

Sella Aandari, Dini Setiahati